aku memijak ketika mendung berucap kepada awan
aku bersemai ketika bulir air mata langit menjatuhi tubuhku
ya, aku tahu
anginlah yang telah menceritakannya semua
kudengarkan kisahnya
ia menghempaskan tubuhnya,
terbang ke beranda langit
melayang menghempas bunga-bungaku
bertaburan dan terciptalah kehidupan, seperti aku dahulu
ia menari sambil berbicara lantang, hingga gunung menoleh ke arah kami
tak terkecuali sang langit yang semenjak tadi mengawasi
"Hei rumput! Aku saksimu "
angin berkata kepadaku sambil menembus celah kayu pinus
"Tentu saja, dirimu yang menemaniku hingga saat ini."
balasku, sayup-sayup suaraku dari kejauhan
Ia tahu semua kisahku disini
karena ialah yang diutus oleh Sang Penciptaku
yang membawaku ke kehidupan
suara-suara itu adalah ketika kami berucap
memantul dari tebing gunung
tersamar seolah itu suara batang dan daun
batang dan daun yang bergesekan tertiup angin
sebuah percakapan
antara aku dan angin
(Balerante, Desember 2011)
(Balerante, Desember 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar