Nyasar (Tersesat) adalah sebuah kata yang akrab dengan kami sewaktu mencari candi ini, Candi Kedulan. Siang hari aku bersama seorang teman meluangkan waktu untuk ke sana. Sebuah peninggalan masa lampau yang terletak di Dusun Kedulan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman. Dengan petunjuk beberapa orang warga kami akhirnya sampai di kompleks candi.
Sebelum sampai disana bayanganku candi ini sudah berdiri kokoh, namun itu sebaliknya. Candi Kedulan saat ini sedang dalam tahap rekonstruksi. Letak candi berada dibawah permukaan tanah. Di tengah-tengah cekungan tanah yang cukup luas hanya nampak bagian kaki Candi Kedulan. Sementara bagian lainnya yakni tubuh dan atap candi sengaja ditempatkan di sisi lain areal candi ini. Bagian tubuh dan atap Candi Kedulan kondisinya sudah tidak utuh lagi sehingga memerlukan waktu untuk menyusun kembali batu-batuan candi yang sudah lepas agar sesuai dengan desain aslinya.
Aku mencoba turun ke bawah, para pekerja yang berlalu-lalang di depan kami menyapa dengan ramah. Lalu aku berjalan mendekati puing batu candi, kuambil beberapa gambar hingga tiba-tiba ada sayup-sayup panggilan dari seseorang satpam yang berada di pos terdengar oleh telingaku. Lalu aku ke atas, ternyata pak satpam hanya memintaku mengisi daftar kunjungan...Fiuhhh.
Pada 24 September 1993, Candi Kedulan ditemukan dalam keadaan runtuh dan terbenam oleh lahar vulkanik dan sedimen setebal 8 m yang tersusun atas 15 lapisan sedimen. Saat itu, penambang pasir sedang menggali tanah untuk tanah urug, selanjutnya pada kedalaman kurang lebih 3 meter terlihat susunan batu-batu candi. Dari lokasi ini ditemukan Prasasti Sumundul dan Prasasti Panangaran. Tulisan dalam kedua prasasti itu memakai huruf serta bahasa jawa kuno berangka tahun 791 Çaka atau 869 M yang sekaligus dijadikan perkiraan waktu pendirian Candi Kedulan. Secara garis besar isi prasasti adalah adanya sebuah dawuhan (dam) yang dipergunakan oleh masyarakat dari dua desa yakni Panangaran dan Parhyangan serta kewajiban membayar pajak.
Dari hasil rekonstruksi diketahui bahwa bangunan Candi Kedulan mempunyai sebuah candi induk berdenah bujur sangkar dan tiga buah candi perwara di sisi timur candi induk. Diperkirakan candi ini memiliki pagar halaman I dan II, namun sampai sekarang baru ditemukan pagar halaman I di sisi utara-selatan. Candi induk mempunyai ukuran lebih kecil dari kaki candi yaitu 4 x 4 m. Tubuh candi mempunyai bilik yang berisi lingga dan yoni dengan pintu masuk di sebelah timur. Sedangkan pada kanan kiri pintu masuk terdapat relung berisi Arca Mahakala dan Nandiswara. Cerat yoni mengarah ke utara dan pada dinding utara di bawah relung ditemukan lubang (saluran air) menuju selasar.
Meskipun bagian tubuh dan atap candi yang belatar belakang agama Hindu ini belum selesai disusun, namun Candi Kedulan tetap menarik untuk dikunjungi. Tak seperti umumnya candi lain yang didirikan di atas bukit, candi ini justru berada di bawah permukaan tanah dengan kedalaman kurang lebih 8 m. Keadaan seperti ini mengingatkan akan Candi Sambisari yang juga berada di bawah permukaan tanah. Jika kelak Candi Kedulan telah dipugar pastilah candi ini terlihat sangat cantik. Sebab selain letaknya yang unik, candi ini memiliki relief-relief yang sangat indah. Selain berhiaskan kala makara dan dewa-dewa, dari batuan-batuan yang belum selesai disusun ini kita dapat melihat relief semacam motif batik yang nampak dikerjakan dengan sangat detail.
sumber data :
http://www.berhatinyaman.com/
sumber data :
http://www.berhatinyaman.com/
1 komentar:
Hey I know this is off topic but I was wondering if you knew of
any widgets I could add to my blog that automatically tweet my newest twitter updates.
I've been looking for a plug-in like this for quite some time and was hoping maybe you would have some experience with something like this. Please let me know if you run into anything. I truly enjoy reading your blog and I look forward to your new updates.
Here is my homepage : Ways To Lose Weight
Posting Komentar