Peribahasa "Malu bertanya, sesat dijalan" untuk tempat ini diganti "Malu bertanya pada banyak orang, sesat di jalan" :D
Gini ceritanya, beberapa waktu lalu kebelet muter2 jogja lagi, tapi ga ada temen yaudah muter sendiri... dan hasilnya pusing (halah). Tp ini beneran pusing, tp pusingnya bukan karena muter 360 derajat, tp keblasuk-blasuk (nyasar).
Pada waktu itu rencana habis dari Situs Payak (Piyungan) langsung mau cari situs ini yg lokasinya di deket Candi Ijo. Menyusuri jalan tanjakan mau cari warga untuk tanya-tanya tapi sepi sekali. Yaudah kuputuskan untuk ke Candi Ijo saja, tanya satpam penjaga.
Terus pak satpam ngasi petunjuk, lokasi di tanjakan paling panjang di bawah nanti kiri jalan ada gapura yang seberang jalannya ada pos ronda, lalu masuk ke jalan yg ada gapura itu. Lalu perjalanan dilanjut menuruni tanjakan. Kemudian setelah beberapa menit dari atas, aku berjumpa dengan gapura yg seberang jalannya ada pos ronda. Yaudah aku belok kiri dan mengikuti jalan yang ada gapura itu. Setelah beberapa meter yang kutemukan bukannya situs tapi mesjid (ini pertanda disuruh ibadah dulu kali yak). Hahahahaha.
Oke, kemungkinan emang jalannya bukan ini. Perjalanan dilanjut, menuruni tanjakan dan akhirnya menemukan orang di daerah itu. Horeeeeee.. dan ternyata emang masih perlu kebawah lagi, tp sama bapak ini dapet petunjuk lagi di deket gapura ada warung makan.
Menuruni tanjakan aduhai lagi. Tapi ya sama saja, ga ketemu-ketemu. Dan ketemu orang lagi...horeeeeeee, coba bertanya sama bapak-bapak tukang. dikasi petunjuk masih turun ke bawah ntar ada gapura yg seberangnya ada pos ronda tulisannya klo ga salah "AMD" (lupa) :D
Kemudian lanjutkan lagi, beberapa menit dari tanya bapak tukang tadi akhirnya ketemu juga gapuranya, udah masuk jalan itu dan bingung lagi, ga ada papan petunjuk. Dan kembali cari orang. Ketemu bapak-bapak lagi ngasah pisau (mungkin ini pertanda aku salah jalan tersesat di rumah darah...halah). Tapi bapak itu baik hati, dikasi petunjuk ngikutin jalan ini sampai ke kandang ayam ntar ada jalan kecil turun ikuti saja.
Beberapa puluh meter dari rumah bapak ngasah pisau tapi baik hati itu, ketemu kandang ayam yg disebelahnya ada tempat pengolahan batu alam. Lha terus jalannya mana??? akkkkkkk..... kucoba jalan terus tapi jalannya malah beda arah, ga ada jalan turun. Akhirnya balik ke kandang ayam ternyata ada jalan kecil banget bentuknya anak tangga dari pecahan batu-batu. Kendaraan tidak bisa masuk, aku turun, dan disana terdapat kebon semi hutan yg pohonnya lumayan rimbun. Ada jalan tanah setapak yang ga ditumbuhi rumput, aku coba ngikuti itu, dan ga berjalan lama di hutan itu akhirnya sampai.
Ada papan putih bertuliskan Arca Gupolo, kondisi situs tidak terawat dan tidak rapi dan ditumbuhi oleh lumut. Pagar kawat berduri sebagian rusak. Kucoba mendekat, ada beberapa arca disana, sebagian besar tidak berwujud karena anggota badan tidak lengkap, hanya ada 2 arca yang lumayan bisa dilihat wujudnya. Arca paling besar kira-kira tingginya 3 meter. Terdapat senjata trisula, wajahnya seperti patung Agastya di museum Sonobudoyo. Lalu ada arca dengan posisi duduk tingginya kira-kira 1,5 meter dan arca-arca lain yang kehilanggan anggota badan.
Situs tersebut dikelilingi oleh pagar kawat berduri, dengan kondisi pintu terkunci. Di sudut-sudut pagar terdapat patok-patok penyangga yang bertuliskan huruf Jawa kuno, Indonesia ejaan lama serta Belanda.
Ada papan putih bertuliskan Arca Gupolo, kondisi situs tidak terawat dan tidak rapi dan ditumbuhi oleh lumut. Pagar kawat berduri sebagian rusak. Kucoba mendekat, ada beberapa arca disana, sebagian besar tidak berwujud karena anggota badan tidak lengkap, hanya ada 2 arca yang lumayan bisa dilihat wujudnya. Arca paling besar kira-kira tingginya 3 meter. Terdapat senjata trisula, wajahnya seperti patung Agastya di museum Sonobudoyo. Lalu ada arca dengan posisi duduk tingginya kira-kira 1,5 meter dan arca-arca lain yang kehilanggan anggota badan.
Situs tersebut dikelilingi oleh pagar kawat berduri, dengan kondisi pintu terkunci. Di sudut-sudut pagar terdapat patok-patok penyangga yang bertuliskan huruf Jawa kuno, Indonesia ejaan lama serta Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar