Januari 18, 2014

Januari 15, 2014

Mid-Autumn Festival




















Festival Pertengahan Musim Gugur (Mid-Autumn Festival/ Mooncake Festival/ Zhong Qiu Jie) merupakan perayaan hari sukacita keluarga yang dilambangkan dengan kehadiran bulan purnama penuh. Biasanya pada masa ini adalah momen untuk berkumpul bersama keluarga. Mid-Autumn Festival jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 berdasarkan perhitungan kalender lunar China (Imlek).
Ini adalah masa di mana bulan paling dekat dengan Bumi, berdampingan dengan bats langit dan bersinar kemerahan, melambangkan bersatunya antara pria (matahari) dan perempuan (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi China.
Tradisi Kue Bulan pertama kali muncul pada masa dinasti Xia dan Dinasti Shang. Ini adalah tradisi ritual masyarakat China Kuno yang bersifat ritual, namum perayaan tradisi tersebut baru populer ketika masa Dinasti Tang.
Tradisi ritual ini berasal dari latar belakang pertanian China, dimana petani memohon pada Dewa Bumi agar diberi musim yang baik. Di akhir masa panen yang bertepatan sekitar pertengahan bulan ke-8 (imlek), para petani akan mengadakan ritual pemujaan terhadap Dewa yang telah memberikan hasil panen yang berlimpah sebagai rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Dewa. Banyak orang percaya bahwa Mid-Autumn Festival dari kebiasaan ini.

Januari 14, 2014

Situs Gembirowati








Situs Gembirowati atau biasa disebut dengan Candi Gembirowati adalah salah satu bukti sejarah yang ada di Gunungkidul. Candi Gembirowati berada di sebuah bukit berjarak 3 km dari pantai Parangtritis tepatnya di Padukuhan Watu Gajah, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Situs ini memiliki luas 13.200 meter persegi dan terletak di ketinggian 138 mdpl. Memliki struktur bangunan berteras dan berbahan batu putih. 
Di dalam OV (Oudheidkundige Verslag) tahun 1925 FDK Bosch menyebut bangunan ini berasal dari abad XVI dan berdasar gaya arsitektur dan pilar-pilar yang masih nampak bercorak Islam. Situs Gembirowati ini dulunya adalah salah satu tempat yang digunakan sebagai pesanggrahan oleh Sultan Hamengkubuwono II yang memerintah selama tiga periode pada kurun waktu 1792-1828 M. 
Berdasarkan cerita rakyat setempat, situs Gembirowati merupakan tempat tinggal Jogobiro yang mempunyai saudara bernama Bambang Sumantri. Jogobiro mempunyai keadaan fisik menyerupai raksasa sedangkan Bambang Sumantri mempunyai keadaan fisik sebagai kesatria. Karena Jogobiro iri terhadap keadaan fisik saudaranya, maka terjadilah peperangan di tempat tersebut.
Cerita lainnya adalah Dewi Citrowati yang menikah dengan kakak kandungnya karena mereka berpisah sejak kecil. Sang kakak yang bernama Sri Dipo Kusumo adalah seorang pertapa yang terpesona saat melihat kecantikan Dewi Citrowati. Hubungan perkawinan satu darah tersebut ternyata diketahui oleh orangtua mereka, sehingga mereka diasingkan di daerah pesisir selatan Pulau Jawa. Putri yang dibuang oleh ayahnya ini kemudian mendirikan pesanggrahan di Gembirowati. Anak dari hasil perkawinan tersebut setelah dewasa mendirikan istana dan menjadi penguasa di Bukit Boko.