Oktober 30, 2013

Candi Ngawen





























Dari Candi Gunung Sari perjalanan kami lanjutkan. Tujuan berikutnya yaitu daerah Sengi untuk mengunjungi beberapa candi disana. Sepeda motor kami pacu menuju jalanan kota Muntilan. Namun tak jauh pasar muntilan kami bertemu lagi dengan papan petunjuk lokasi candi. Kami berbelok, mengikuti arah petunjuk itu.
Candi Ngawen itulah namanya, letaknya di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Letaknya tidak jauh dari pasar Muntilan, hanya sekitar satu kilometer ke selatan. Jika tersesat bisa bertanya warga sekitar. Setelah sampai, kami bertemu dengan seorang bapak penjaga yang meminta untuk mengisi daftar tamu. Untuk ongkos masuk santai saja alias gratis..hehehehe. 
Candi Ngawen merupakan candi Buddha yang dibangun pada masa dinasti Syailendra pada abad ke-8. Yang menguatkan candi ini adalah candi Buddha karena di dalam area ini terdapat dua buah stupa Buddha, namun keadaannya sudah tidak utuh lagi. Menurut beberapa sumber, candi ini ditemukan oleh Belanda, yang kemudian dipugar pada tahun 1911. 

Oktober 26, 2013

Candi Gunung Sari

Gunung Sari, pertama kali sewaktu dengar nama ini saya berimajinasi tentang sebuah gunung atau bukit. Ternyata benar, perjalanan kali ini lumayan "mboyok" (capek) untuk menuju sebuah situs candi yang berada di atas ketinggian, yaitu terletak di Bukit Sari, Dusun Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Awal mula saya penasaran dengan candi-candi di daerah Muntilan-Magelang karena beberapa kali berkunjung ke daerah sana menemui papan petunjuk menuju candi. Akhirnya saya bersama seorang teman mencoba mengunjunginya. Tujuan utama kami yaitu candi-candi yang berada di wilayah sengi, namun berhubung lewat muntilan sekalian juga mampir ke sana.
Perjalanan dari jogja menggunakan sepeda motor sekitar 1 jam, sebelum pasar muntilan kami bertemu dengan papan petunjuk "Candi Gunung Sari". Kemudian kami mengikuti petunjuk itu lalu tersesat (ngga usah diceritain, panjang e.. males le nulis :D). Akhir dari perjalanan tersesat kami menemukan sebuah komplek yang ada tangga panjang, mirip makam imogiri. Berdasarkan informasi dari seorang bapak sewaktu tersesat, itu merupakan jalan masuk ke Candi Gunung Sari. 
Motor kami parkir di bawah, lalu berjalan kaki lewat tangga yang mirip makam imogiri itu. Ternyata diatas memang ada lebih banyak makam. Lha candinya dimana?. Ya sudah, kami mencoba naik lagi, namun jalan yang kami lalui bukan berupa anak tangga lagi melainkan jalan setapak yang menanjak. Rerimbunan pohon bambu cukup lebat. Karena jalan terus naik, pemandangan kota dari atas bukit semakin terlihat.
Sebuah komplek di atas bukit dengan papan Candi Gunung Sari menjadi akhir perjalanan kami. Tidak ada seorang pun yang menjaga disana. Pengunjung juga tidak ada. Pagar juga tidak terkunci. Kami memasuki area itu, sebuah situs yang kini berupa reruntuhan. Beberapa relief yang ada di puing-puing itu masih bisa dilihat. Ada juga sebuah yoni diatasnya nampak sisa-sisa bunga sesaji.
Setelah cukup berada disana, kami melanjutkan perjalanan untuk menuju candi berikutnya.





















Oktober 25, 2013

Asia Tri 2013 : Day 1

Sore itu kami berkendara ke arah utara Jogjakarta. Tujuan kami yaitu sebuah tempat bernama Ullen Sentalu. tapi pada posting ini saya tidak membahas tentang tempat ini, yang saya tulis adalah tentang sebuah  acara yang diselenggarakan disana, yaitu Asia Tri Festival. Ada yang pernah mendengar? atau pernah menyaksikan?
Hmm.. yah yah. Ini merupakan pertama kalinya saya menonton acara itu, tahun lalu absen..hehehe. Kata temen-temen yang tahun lalu (2012) sempat dateng, acara ini memang bagus. Tambah penasaran, pokoknya Asia Tri tahun depan (2013) wajib lihat. Haha. 
Dengan penuh kesabaran, penantian setahun ini berujung juga (halah). Asia Tri 2013 diadakan lagi, tepatnya pada tanggal 23–25 September 2013. Tahun ini merupakan tahun ke-8 acara ini diselenggarakan. Asia Tri Pertama kali diadakan di Seoul pada tahun 2005, awal mulanya diprakarsai oleh seniman dari 3 negara yaitu Korea, Jepang dan Indonesia. Sedangkan saat ini peserta yang ikut berpartisipasi lebih banyak. diantaranya Belanda, Australia, Jerman, Prancis, Spanyol, Lebanon, Jepang, Korea, Hong Kong, Cina, India, Iran, Singapura, dan Indonesia. 
Dari 3 hari penyelenggaraan saya hanya sempat datang pada hari pertama. Kondisi badan sedang tidak cocok dengan cuaca, ditambah lagi perjalanan malam hari ke daerah kaliurang waktu itu cukup membuat badan saya hancur..hahaha. Tapi hari itu cukup membuat saya terkesan. Para seniman yang tampil pada hari pertama diantaranya Topeng Poleng (Indonesia), Malang Dance (Indonesia), Heki Atshushi (Japan), Maya Dance Theater (Singapore), Acapella Mataraman (Indonesia), Asia Meets Asia (collaboration project artist from Hongkong, Japan, Korea, Iran, China, Taipei, India).

Topeng Poleng





 Malang Dance




Heki Atshushi







 Maya Dance Theater




 Acapella Mataraman






Asia Meets Asia