Tampilkan postingan dengan label Old Buildings. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Old Buildings. Tampilkan semua postingan

April 11, 2014

Pesanggrahan Gua Siluman















Situs yang dikenal dengan sebutan Gua Siluman atau Gua Seluman Namanya emang serem dan emang serem beneran..hehe terkenal angker dan beberapa kali masuk acara reality show berbau mistis. 
Tapi tunggu dulu, ini tempat bukan dibangun oleh siluman melainkan oleh para petinggi jawa masa lampau. Ya, ini sebuah situs sejarah yang menjadi saksi bisu berdirinya Yogyakarta. 
Pada jaman dahulu Panembahan Senopati yakni pendiri kerajaan mataram, mendirikan keraton di daerah Kota Gede. Namun karena adanya perjanjian Giyanti, Keraton Mataram diharuskan pindah dari Kota Gede. Nah, raja saat itu mendapat wangsit/pesan untuk memindahkan kerajaan dari Kota Gede ke Wonocatur, Bantul. Persiapan pun sudah dilakukan, termasuk mendirikan pemandian untuk para putri serta selir istana yang saat ini dinamakan Gua Siluman. Akan tetapi belum selesai membangun pemandian ini, raja mendapat wangsit lain dimana kerajaan tidak jadi didirikan di daerah Wonocatur dan pindah ke daerah Plered. Oleh karena itu situs yang berupa pemandian ini belum pernah difungsikan hingga sekarang.
Lokasi situs ini berada di desa Wonocatur, Banguntapan, Bantul. Terletak di pinggir jalan raya menuju daerah Berbah tidak jauh dari Pasar Bantengan. Bangunan berada di bawah tanah, kondisi sekarang tinggal puing-puing dan lokasi situs ini dijadikan lahan peternakan ikan oleh warga setempat. 
Fungsi situs ini sekarang selain menjadi situs purbakala yaitu sebagai tempat tirakat/bertapa dimana masyarakat percaya bahwa ditempat ini sangat manjur untuk dijadikan sarana membuang sial yaitu dengan cara meruwat.
Di dalam situs ini juga terdapat tuk/sumber air, dan di luar terdapat dua buah patung burung beri yang masih bisa terlihat bentuknya.

Gua Jepang Berbah










Yap..tujuan saya pagi ini yaitu Goa Jepang (bukan goa di Jepang..hehe). Lokasinya di daerah Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Sleman Yogyakarta. Sekitar 30 menit perjalanan dari jogja menggunakan sepeda motor. Sempat "clingak-clinguk" sih bingung karena tidak tahu arah, tapi berkat informasi dari warga sekitar akhirnya kami sampai.
Goa ini ternyata lumayan besar, terletak di lereng bukit kapur. Untuk memasuki goa ini dapat melewati 4 pintu masuk yang didalamnya terdapat lorong-lorong yang saling terhubung. Kami mencoba masuk dan hanya bermodal pencahayaan dari handphone. Kondisi di dalam sangat pengap dan lembab, di beberapa titik terdapat tetesan air yang berasal dari langit-langit goa. 
Menurut berbagai sumber yang saya baca, goa yang merupakan bunker ini dibuat sebelum tahun 1945 dan difungsikan sebagai penyimpanan amunisi. Namun pada tahun 1947 amunisi-amnunisi tersebut sudah dipindahkan.

Februari 07, 2014

Museum Kereta Kraton Yogyakarta

Museum kereta kraton merupakan museum kecil yang terletak di daerah Rotowijayan atau lebih mudahnya terletak di timur Kraton Yogyakarta. Jika sedang mengunjungi kraton cobalah mampir ke museum ini, jaraknya hanya beberapa puluh meter. 
Museum ini dahulunya merupakan garasi kereta-kereta milik kraton Yogyakarta. Saat ini tersimpan banyak sekali kereta, ada yang masih digunakan ada yang tidak. Kereta-kereta kraton ini memiliki nama dan fungsi masing-masing, penggunaannya pun tidak sembarangan. Kereta-kereta tersebut hanya pada acara tertentu saja. 
Sebagian besar kereta tersebut dibuat pada masa penjajahan dulu, sehingga banyak sekali ornamen atau lambang khas eropa. Setiap kereta pasti ada tanda khusus seperti negara pembuat yang terdapat di as roda, tahun pembuatan yang berada di bodi kereta maupun interiornya, lambang keraton yang menandakan kereta ini milik sultan yang ke berapa.
Oh yaa.. sebagian besar kereta-kereta disini keramat, banyak sesaji yang dipasang di sana sini. Jadi jangan berbuat sembarangan ya :DD














Januari 14, 2014

Situs Gembirowati








Situs Gembirowati atau biasa disebut dengan Candi Gembirowati adalah salah satu bukti sejarah yang ada di Gunungkidul. Candi Gembirowati berada di sebuah bukit berjarak 3 km dari pantai Parangtritis tepatnya di Padukuhan Watu Gajah, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Situs ini memiliki luas 13.200 meter persegi dan terletak di ketinggian 138 mdpl. Memliki struktur bangunan berteras dan berbahan batu putih. 
Di dalam OV (Oudheidkundige Verslag) tahun 1925 FDK Bosch menyebut bangunan ini berasal dari abad XVI dan berdasar gaya arsitektur dan pilar-pilar yang masih nampak bercorak Islam. Situs Gembirowati ini dulunya adalah salah satu tempat yang digunakan sebagai pesanggrahan oleh Sultan Hamengkubuwono II yang memerintah selama tiga periode pada kurun waktu 1792-1828 M. 
Berdasarkan cerita rakyat setempat, situs Gembirowati merupakan tempat tinggal Jogobiro yang mempunyai saudara bernama Bambang Sumantri. Jogobiro mempunyai keadaan fisik menyerupai raksasa sedangkan Bambang Sumantri mempunyai keadaan fisik sebagai kesatria. Karena Jogobiro iri terhadap keadaan fisik saudaranya, maka terjadilah peperangan di tempat tersebut.
Cerita lainnya adalah Dewi Citrowati yang menikah dengan kakak kandungnya karena mereka berpisah sejak kecil. Sang kakak yang bernama Sri Dipo Kusumo adalah seorang pertapa yang terpesona saat melihat kecantikan Dewi Citrowati. Hubungan perkawinan satu darah tersebut ternyata diketahui oleh orangtua mereka, sehingga mereka diasingkan di daerah pesisir selatan Pulau Jawa. Putri yang dibuang oleh ayahnya ini kemudian mendirikan pesanggrahan di Gembirowati. Anak dari hasil perkawinan tersebut setelah dewasa mendirikan istana dan menjadi penguasa di Bukit Boko.

November 03, 2013

Candi Pendem Sengi

Yap! tujuan terakhir adalah Candi Pendem. Setelah bertanya tentang lokasi kepada bapak penjaga di Candi Asu Sengi, kami pun berangkat. Sebenarnya candi ini hanya terletak 100 meter dari Candi Asu, namun karena tidak ada akses jalan untuk kendaraan kami harus berjalan kaki dan kendaraan harus parkir di pinggir jalan raya. Bapak penjaga itu menyarankan untuk berputar melewati permukiman warga lalu kendaraan diparkir disana, lalu kami harus berjalan kaki.
Setelah sempat tersesat kami berhasil menemukan permukiman warga yang dekat dengan Candi Pendem. Lalu kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati bekas sungai kering dan persawahan warga. Selang beberapa menit kami sampai. ternyata memang benar candi itu berada di tengah sawah. Kondisi candi berada di bawah permukaan tanah alias terpendam. Mungkin asal muasal nama Pendem berasal dari kata "Kependem" (terpendam). Menurut beberapa informasi, candi itu ditemukan oleh petani ketika mengerjakan lahan pertanian.